Kamis, 30 April 2015

MAHASISWA BERPRESTASI

Mahasiswa Berprestasi

Tidak jarang mahasiswa yang sudah di pertengahan jalan—rata-rata semester 1 sampai semester 3 mengeluh ketika mendapatkan bahwa dia salah jurusan. Ketika ditanya, memangnya dulu kamu pilihan pertamanya apa? Pilihan aku ini sih***, tapi kaena ga masuk ya udah, masuk jurusan ini juga ga apa-apa, yang penting dapat gelar, yang penting bisa kuliah”. Kawan, kuliah itu pada akhirnya merupakan salah satu cara kamu merubah kehidupan kamu. Bukan ternyata kamu membahagiakan orang tua ketika terpaksamengambil jurusan yang tidak kamu kuasai dan sukai, malah kamu akan menyulitkan dirimu sendiri dan menyalahkan orang lain. Teman-teman saya pada akhirnya banyak yang “galau” ketika menginjak semester-semester pertengahan antara berhenti kuliah atau meneruskannya. Dilemanya adalah kalau diteruskan maka sudah terlanjur keluar uang banyak untuk biaya semester, kuliah, buku, kosan, dan sebagainya.


Juga, sudah terlanjur mengeluarkan bnyak waktu. Ketika teman teman seangkatannya sudah berada jauh di atas, maka dia harus memulai lagi dari bawah. Ketika ingin diteruskan, maka kedepannya sudah pasti bisa ditebak, kuliahnya tidak akan maksimal, bahkan menjadi semakin bobrok. Walhasil, nilai jelek, menyalahkan diri sendiri, mencari pelarian, kerja nggak sesuai jurusam, keahlian tidak maksimal, bakat tidak terkembangkan. Dengan alasan yang kelihatan “simple”ketika dulu menerima jurusan yang akan diambil, pada akhirnya itu adalah sebuah cikal bakal ketidak beruntungan kamu di masa depan. Untuk itu, syarat pertama yang benar-benar harus kamu lakukan adalah benar-benar meyakini bahwa tujuan kuliah yang kamu ambil benar-benar merupakan cita-cita dan tujuan kamu kedepannya. Dan, bila kamu tidak diterima di jurusan yang kamu sukai, maka jangan pernah sekali-sekali mengambil jurusan alternatif yang tidak sesuai selera kamu karena pada akhirnya kamu akan celaka dengan pilihan tersebut.

Ketika kamu sudah yakin bahwa tujuan yang kamu ambil adalah benar, maka selanjutnya adalah memaksimalkan usaha. Artinya, kamu harus membuat rencana masa kuliah kamu yang selama 4 tahun itu sedetail dan serinci mungkin. Dalam rencana itu, yang paling penting adalah kamu harus menentukkan apa saja tujuan-tujuan kamu, target=target kamu dalam waktu 4 tahun itu. Semuanya iu harus kamu tuliss sejelas dan sedetail mungkin. Hal paling penting dalam membuat rencana adalah menentukan waktunya. Hal ini sangat penting karena banyak yang gagal merealisasikan tujuannya hanya karena tidak menentukan tenggat waktu nya kapan. Semakin jelas, detail, tahunnya, bulan berapa, dan tanggal berapa tujuan kamu itu harus tercapai, maka semakin otak kamu merespon dan mensetting tujuan kamu itusebaik mungkin. Dengan begitu, kamu akan selalu diarahkan oleh otak kamu tentang bagaimana caranya mewujudkan target dan tujuan tujuan tersebut. syaratnya adalah jangan mentragetka sesuatu itu terlalu tinggi, dan kamu mengetahuinya, karena pda akhirnya kamu tidak akan bisa mencapai tujuan tersebut.


sebaliknya juga, jangan mentarget sesuatu yang terlalu rendah, karena hal itu juga akan mengganggu kamu. Kamu akan menyepelekannya dan pada akhirna menunda waktu, menunda waktu, dan target kamu tidak tercapai karena menyepelekan dan meleha-lehakannya. Yang bagus adalah mensetting tujuan kamu di pertengahan. Artinya, target dan tujuan kamu tidak terlalu tinggi, namun menantang untuk dapat kamu raih. Bila kamu mahaiswa jurusan kedokteran, maka bisa jadi target kamu adalah lulus dengan ipk 4.00. itu realistis. Akan tetapi, bisa tidak realistis bila itu diterapkan pada anak jurusan kedokteran yang mahirnya hanya dalam bidang tertentu. Mungkin, yang peling baik bagi dia adalah menurunkannya menjadi 3.8. untuk itu, yang paling penting juga disini adalah mengetahui dimana kamu berada. Know where you stands. Prinsip ini sebenarnya berlaku untuk siapapun, dalam bidang apapunn. Bukankah Tuhan juga berkata “siapa yang tahu dirinya, maka dia telah mengetahui tuhannya”. Ini berarti bahwa kamu harus sadar diri, mengetahui sampaimana kekuatanmu, dimana kelebihan kamu, dan apa kekurangan kamu. Dengan begitu, kamu akan bisa membuat tujuan yang realistis namun menantang untung diwujudkan.

Setelah itu, yang harus kamu lakukan adalah fokus terhadap tujuan-tujuan tersebut. ketika saya kuliah dan bertanya pada dosen favorit saya lewat facebook tentang bagaimana caranya supaya bisa seperti dia. Dosen tersebut hanya menjawab satu kata “fokus”. Itu lah mengapa banyak buku best seller, pelatihan-pelatihan, dan berbagai macam kursus lainnya tentang fokus. Hal itu karena pentingnya unsur tersebut dalam bidang apapun. Sebagai catatan, kamu harus selalu mengingat dan membawa buku catatan target-target kamu dan selalu mebacanya. Apabila dipertengahan jalan kamu merasa bahwa tujuan tersebut sudah tidak berlaku lagi, atau tidak relevan, atau tidak mungkin, maka kamu dapat mengubahnya. Artinya, kamu harus selalu fokus terhadap tujuan kamu termasuk merevisinya bila adanya perlu perubhan dan penambahan. Bila tidak, maka kamu tidak fokus dan tidak peduli pada tujuan kamu itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar