Senin, 07 Juli 2014

Politik di mata saya

Indonesia adalah sebuah negara hukum yang berbentuk kesatuan dengan pemerintahan berbentuk republik dan sistem pemerintahan presidensial dengan sifatparlementer. Indonesia tidak menganut sistem pemisahan kekuasaan melainkan pembagian kekuasaan. Walaupun ± 90% penduduknya beragama Islam, Indonesia bukanlah sebuah negara Islam.
Cabang eksekutif dipimpin oleh seorang presiden yang merupakan kepala negara sekaligus kepala pemerintahan yang dibantu oleh seorang wakil presiden yang kedudukannya sebagai pembantu presiden di atas para menteri yang juga pembantu presiden. Kekuasaan legislatif dibagi di antara dua kamar di dalam Majelis Permusyawaratan Rakyat/MPR yaitu, Dewan Perwakilan Rakyat/DPR dan Dewan Perwakilan Daerah/DPD. Cabang yudikatif terdiri dari Mahkamah Agung/MA yang dan sebuah Mahkamah Konstitusi/MK yang secara bersama-sama memegang kekuasaan kehakiman. Kekuasaan Inspektif dikendalikan oleh Badan Pemeriksa Keuangan yang memiliki perwakilan di setiap provinsi dan kabupaten/kota di seluruh wilayah Republik Indonesia.
Indonesia terdiri dari 33 provinsi yang memiliki otonomi, 5 di antaranya memiliki status otonomi yang berbeda, terdiri dari 3 Daerah Otonomi Khusus yaitu AcehPapua, danPapua Barat; 1 Daerah Istimewa yaitu Yogyakarta; dan 1 Daerah Khusus Ibu kota yaitu Jakarta. Setiap provinsi dibagi-bagi lagi menjadi kota/kabupaten dan setiap kota/kabupaten dibagi-bagi lagi menjadi kecamatan/distrik kemudian dibagi lagi menjadi keluarahan/desa/nagari hingga terakhir adalah rukun tetangga.
Pemilihan Umum diselenggarakan setiap 5 tahun untuk memilih anggota DPR, anggota DPD, dan anggota DPRD yang disebut pemilihan umum legislatif (Pileg) dan untuk memilih Presiden dan Wakil Presiden atau yang disebut pemilihan umum presiden (Pilpres). Pemilihan Umum di Indonesia menganut sistem multipartai.
Ada perbedaan yang besar antara sistem politik Indonesia dan negara demokratis lainnya di dunia. Di antaranya adalah adanya Majelis Permusyawaratan Rakyat yang merupakan ciri khas dari kearifan lokal Indonesia, Mahkamah Konstitusi yang juga berwenang mengadili sengketa hasil pemilihan umum, bentuk negara kesatuan yang menerapkan prinsip-prinsip federalisme seperti adanya Dewan Perwakilan Daerah, dan sistem multipartai berbatas di mana setiap partai yang mengikuti pemilihan umum harus memenuhi ambang batas 2.5% untuk dapat menempatkan anggotanya di Dewan Perwakilan Rakyat maupun di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah/DPRD Kabupaten/Kota.
"Politik ya? gak tau lah politik apaan, karna tokoh politik kita sendiri aja gak pernah ngajarin politik yang baik itu seperti apa" Mungkin kalimat semacam itu yang akan keluar dari mulut saya apabila saya dapat pertanyaan tentang politik. haha
Ngomongin politik di indonesia, itu sama seperti ngomongin aib sendiri. kenapa tidak? karna di indonesia sendiri banyak oknum politisi yang menyalah gunakan aturan-aturan poltik. mungkin contohnya seperti pemilu, ada apa dipemilu? ada oknum politik curang, ada oknum politik uang, dan banyak lagi.

Pemilu

Apa sih pemilu itu ndra? Kalo opini saya mengenai pemilu itu simpel "Pemilu itu, TPS, BILIK, COBLOS, Jari kelingking Ungu. Udah!" hehehe
Saya kurang begitu paham tentang pemilu, yang saya tau selain diatas barusan, Pemilu itu adalah dimana saat kita menentukan pilihan siapa yang nanti akan menjadi pemimpin kita. Pemilu banyak, ada pemilu Caleg, Partai, dan sekarang nih yang lagi booming di Indonesia adalah Pemilu presiden. Pemilu yang menurut saya sangat-sangat menentukan nasib negara 5 tahun kedepan. Tapi sekarang keren, karna calon kandidat yang akan menduduki tahta tertinggi di Indonesia itu cuma ada 2pasangan kandidat. Ayoloh mau gimana milihnya? hahaha... Yang saya sangat prihatin dengan negara ini adalah saat pemilu datang, itu banyak sekali kecurangan-kecurangan seperti : Money Politic (Politik Uang), Black campain, dan banyak lagi yang lainnya haha. Coba pikirin, gimana negara mau maju kalo uang terus yang dipikirin. 

Udah ah saya gak paham sama yang namanya Politik. pernyataan saya sih "Kalo Indonesia mau maju, pemimpinnya terlebih dahulu yang maju, abis itu ke bawahan, bawahan dan bawahan. Pasti negara maju. kalo kata orang Bogor mah "urang sejahtera eta teh Kumaha atasan urang nu mimpin negara ieu, nu mimpin tempat urang sare"" Sekian

Oke Assllamualaikum......


Tidak ada komentar:

Posting Komentar